2. Konsep IBD dalam
Kesusastraan
Ilmu budaya dasar atau bahasa asingnya di sebut basic humanities.
kata humanities awalnya berasal dari negara inggris yang berarti dalam bahasa
indonesia adalah sastra. kata humanities berasal dari bahasa latin yang artinya
adalah berbudaya dan halus.
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti
"teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata
dasar śās- yang berarti "instruksi"
atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau
keindahan tertentu.
Yang agak biasa adalah pemakaian istilah sastra dan
sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar
teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau
abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai
orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi
menjadi sastra tertulis atau sastra lisan (sastra
oral). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang
dijadikan wahana untuk mengekspresikan
pengalaman atau pemikiran tertentu.
Sastra
dalam arti khusus yang kita biasa digunakan dalam kebudayaan adalah ekspresi
dan isi hati dari perasaan manusia yang diungkapkan dalam bentuk
gagasan-gagasan cerdas yang dituangkan dalam bentuk sesuatu hal yag
mencerminkan sebuah keindahan.
Secara
morfologis kesustraan dibentuk dari dua jenis kata yaitu su dan sastra dan
mendapat imbuhan (ke-) dan (an-). Kata su berarti baik/bagus, sastra berarti
tulisan. Secra harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang
baik/bagus, baik dari segi bahasa maupun isinya.
Jadi,
yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
- Novel
- Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
- Syair
- Pantun
- Sandiwara/drama
- Lukisan/kaligrafi
Menurut
Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara
bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa
berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan
bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan
yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw
menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada
manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di
dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai
sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat
Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg
biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak
positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai
budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya.
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia
bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
Pengetahuan
tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan
bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat
dijelaskan sebagai berikut.
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang
ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran
terhadap kisah yang disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran,cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat
nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat
digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi
pembacanya.
5.
Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang
keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut
dalam waktu tertentu.
Ø Puisi
Puisi
(dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni
tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan,
atau selain arti semantiknya.
Penekanan
pada segi estetik suatu bahasa dan penggunaan sengaja pengulangan, meter dan
rima adalah yang membedakan puisi dari prosa. Namun perbedaan ini masih
diperdebatkan. Beberapa ahli modern memiliki pendekatan dengan mendefinisikan
puisi tidak sebagai jenis literatur tapi sebagai perwujudan imajinasi manusia,
yang menjadi sumber segala kreativitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan
isi hati seseorang yang membawa orang lain ke dalam keadaan hatinya.
Baris-baris
pada puisi dapat berbentuk apa saja (melingkar, zigzag dan lain-lain). Hal
tersebut merupakan salah satu cara penulis untuk menunjukkan pemikirannnya.
Puisi kadang-kadang juga hanya berisi satu kata/suku kata yang terus
diulang-ulang. Bagi pembaca hal tersebut mungkin membuat puisi tersebut menjadi
tidak dimengerti. Tapi penulis selalu memiliki alasan untuk segala ‘keanehan’
yang diciptakannya. Tak ada yang membatasi keinginan penulis dalam menciptakan
sebuah puisi. Ada beberapa perbedaan antara puisi lama dan puisi baru.
Namun beberapa kasus mengenai puisi modern
atau puisi cyber belakangan ini makin memprihatinkan jika ditilik dari pokok
dan kaidah puisi itu sendiri yaitu ‘pemadatan kata’. kebanyakan penyair aktif
sekarang baik pemula ataupun bukan lebih mementingkan gaya bahasa dan bukan
pada pokok puisi tersebut.
Didalam
puisi juga biasa disisipkan majas yang membuat puisi itu semakin indah. Majas
tersebut juga ada bemacam, salah satunya adalah sarkasme yaitu sindiran
langsung dengan kasar.
Contoh puisi
Aku terdiam..
Aku hening..
Aku terpana..
Aku hening..
Aku terpana..
Kucoba menatap..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
Kucoba mencari..
Kucoba melihat..
Ø Prosa
Prosa
adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme
(rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan
arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa" yang
artinya "terus
terang".
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau
ide.
Karenanya,
prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat,
serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu
prosa lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun. Prosa baru meliputi Roman, Novel,Cerpen, Riwayat. Prosa lama
meliputi Hikayat, Sejarah, Kisah, Dongeng, Cerita Berbingkai.
Contoh Karya Sastra
Judul : Indraputra
Indraputera,
putra Maharaja Bikrama Puspa adalah seorang putera yang sangat arif bijaksana,
lagi terlalu perkasa dan saktinya. Tetapi nasibnya mula-mula tidak seberapa
mujur. Semasa masih kecil, ia telah diterbangkan oleh sekor merak emas. Ia
jatuh di suatu taman dan dipelihara oleh nenek kebayan. Sesudah beberapa lama
ia diangkat menjadi anak perdana menteri.
Tersebutlah
perkataan Raja Syahsian tiada mempunyai seorang anak. Pada suatu hari baginda
pergi berburu dan melihat seekor kijang menangisi ibunya yang telah dipanah
mati. Baginda terharu dan ingin berputera. Kemudian terdengar khabar bahwa di
sebuah gunung yang jauh ada tinggal seorang maharesi pertapa yang terlalu
sakti, Berma Sakti namanya. Barang siapa ingin beranak boleh meminta obat
daripadanya. Akan tetapi, karena tempat gunung terlalu jauh dan harus melewati
hutan rimba yang penuh dengan binatang buas, tiada seorang pun yang sanggup
pergi ke gunung itu. Indraputera menawarkan diri untuk pergi ke gunung itu.
Maka
pergilah Indraputera mencari obat itu. Bermacam-macam pengalaman dialami. Ia
pernah bertemu dengan tengkorak yang dapat berkata-kata, membunuh raksasa dan
bota yang makan manusia. Ia juga pernah mengunjungi negeri jin Islam, negeri
yang penghuninya kera belaka dan kalau siang hari menjadi manusia. Ia
bersahabat dengan anak raja-raja yang berasal dari golongan manusia dan jin.
Berbagai hikmat diperolehnya; ada hikmat yang dapat menciptakan negeri langkap
dengan segalanya, menciptakan angin ribut, menghidupkan orang yang telah mati.
Akhirnya sampai ia di gunung tempat pertapaan Berma Sakti. Berma Sakti
memberikan obat kepada Indraputera; di samping itu Indraputera juga diajar
berbagai hikmat. Berkata Berma Sakti kepada
Indraputera,”
Hai anakku, pejamkan matamu dan citalah barang yang engkau kehendaki niscaya
sampailah ke tempat itu”. Indraputera memejamkan matanya. ketika dibuka
matanya, ia sudah ada kembali di kebun nenek kebayan di negerinya.
Raja
Syahsian dan perdana menteri sangat gembita. Setelah memakan obat yang dibawa
Indraputera, yaitu sekuntum bunga tunjung, permaisuri hamillah dan melahirkan
seorang anakyang elok parasnya yang dinamakan Tuan Puteri Indra Seri Bulan.
Pada suatu ketika Indraputera dituduh berbuat jahat dengan dayang-dayang istana
dan akhirnya Indraputera dibuang di sebuah negeri yang kotanya terbuat dari
batu hitam. Raja negeri ini sangat memuliakan Indraputera dan memberikan hadiah
sehelai kain yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit kepada Indraputera.
Tuan
Puteri Indra Seri Bulan pun besarlah. Ramai anak raja yang datang meminang tuan
puteri. Tidak lama kemudian, tuan puteri pun sakit dan semua tabib istana tidak
dapat menyembuhkan. Maka gong pun dipalu,” Barang siapa dapat mengobati tuan puteri,
jika hina sekalipun bangsanya akan diangkat menjadi menantu raja.” Indraputera
muncul dan menyembuhkan tuan putri. setelah dengan berbagai masalah yang
menerjang akhirnya Indraputera dapat meminang Tuan Puteri Indra Seri Bulan.
Kesimpulan
:
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
Sumber
:
http://albertbaturaja.blogspot.com/2011/04/contoh-karya-sastra-melayu-klasik.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar